SEBATANG KARA
Dalam
sebuah desa terpencil terdapat sebuah rumah kecil yang di dalam rumah tersebut
hanya terdiri dari seorang gadis yang berumur 12 tahun gadis tersebut bernama
Nisa. Nisa tinggal di rumah tersebut hanya lah seorang diri, karena orang tua
nya sudah meninggal dunia sejak Nisa berumur 10 tahun. Dua tahun sudah Nisa
hidup sendiri dan mencari makan sendiri. Kuedua orang tua Nisa meninggal akibat
kecelakaan yang menimpa Nisa 2 tahun yang lalu akan tetapi Nisa masih bisa di
selamatkan. Pelaku tabrakan tersebut tidak mau bertanggung jawab. Saudara-saudara
Nisa pun tidak ada yang mau mencukupi kebutuhan Nisa karena saudara Nisa gila
dengan harta. Sekarang Nisa sudah tidak punya apa-apa lagi, jadi tidak ada yang
mau membantu Nisa.
Nisa
sadar bahwa ia sudah tidak mempunyai siapa-siapa lagi. Maka ia harus bekerja
dengan cara mengamen dan menjual Koran setiap hari. Meskipun usia Nisa masih
kecil dan tidak seharusnya bekerja. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
Nisa pun tidak maludengan teman-teman nya yang setiap hari selalu mengejek Nisa.
Karena ia mau bekerja apapun yang penting halal dan tidak pedulikan apa kata
orang. Dan Nisa terpaksa harus berhenti sekolah karena tidak ada biaya untuk
sekolah. Hari demi hari Nisa melewati nya dengan sendirian tiada orang tua. Terkadang
Nisa teringat kedua orang tua nya. Tetapi Nisa menumpahkan rasa kangen itu
dengan sholat dan mendoakan kedua orang tua nya. Karena ia berfikir dengan hal
itu Nisa menghilangkan rasa kangen nya dan ia yakin pasti orang tua nya
mendengar doa-doa Nisa.
Setiap
hari Nisa harus bangun pagi-pagi untuk sholat subuh. Sehabis sholat Nisa harus
bersih-bersih rumah nya dan memasak untuk makan nya. Kemudian Nisa harus berangkat
untuk berjualan Koran terlebih dahulu sebelum mengamen. Nisa haus
berteriak-teriak “Koran…koran…Koran”. Walaupun belum ada yang beli Nisa tetap
semangat.“Koran…Koran…Koran ibu Koran.”Tanya Nisa kepada ibu di pinggir jalan. “oh…iya
boleh dek satu berapa?”Tanya ibu kepada Nisa. “satu 6000, Ibu mau berapa?”jawab
Nisa. “saya mau 2 dek. Jadi 12.000 ya.”kata Ibu pembeli tersebut. “ya, Ibu
terima kasih.”ucap Nisa. Sama-sama Dek.”sahut Ibu tersebut. Nisa pun
melanjutkan untuk berjualan “Koran…Koran Koran Mas?” Tanya Nisa. Mas-mas
tersebut pun menjawab “tidak dek.” Nisa pun melanjutkan berjualan dan ternyata
ada seorang bapak-bapak membeli Koran Nisa. “Saya mau 3 Dek, berapa ?” Nisa pun
menjawab dengan suara yang gembira karenakoran nya laku “Iya Pak tiga 18.000.” “Alhamdulillah
sudah banyak yang laku Koran nya.”kata Nisa dalam hati.
Waktu
sudah menunjukkan pukul 10:00. Nisa harus segera berangkat untuk mengamen di
dekat lampu merah Nisa dan menyanyi dengan suaranya yang indah dan merdu .
“Terima kasih Pak.”ucap Nisa kepada orang yang memberinya
uang . kemudian Nisa berpindah ke tempat yang lain dan Nisa menyanyi lagi. “terima
kasih.”dengan suara yang sangat gembira. Nisa sangat bersyukur karena ia
mendapatkan banyak uang hari ini dan ia berdoa semoga orang yang sudah memberi
nya uang rezeki nya bertambah.
Hari
sudah sore Nisa pun harus pulang dan besok bekerja kembali. Sesampai di rumah
Nisa langsung mandi . setelah itu makan habis makan Nisa menanti sholat magrib.
Kemiudian magrib pun tiba Nisa sholat dan mendoakan kedua orang tua nya. Setelah
itu Nisa belajar walaupun Nisa tidak sekolah ia tetap belajar. Selesai belajar
Nisa sholat Isya’ kemudian ia tidur.
Pagi hari
nya, seperti biasa Nisa harus bekerja dan saat ia mengamen ia bertemu dengan
laki-laki dan orang itu bertanya kepada Nisa “Hai dek…siapa Nama mu?” Nisa
menjawab dengan suara yang agak ketakutan karena ia tidak mengenal orang itu. “Hai
juga Om.. Nama Saya Nisa, maaf sebelumnya Om ini siapa ya?” laki-laki itu
menjawab “Nisa…perkenalkan Nama Om…Om Surya. Nisa kamu kelas berapa?” “Nisa
sudah tidak sekolah lagi Om.” Jawab Nisa.”mengapa kamu tidak sekolah lagi?”ucap
Om Surya. “karena sudah tidak ada biaya lagi Om untuk sekolah lagi. Sebab orang
tua Nisa sudah meninggal.” Jawab Nisa dengan suara agak pelan. “Oh…maafkan Om.
Saya tidak bermaksud membuat kamu bersedih.”jawab om surya dengan suara
bersalah. “nggak apa-apa kok Om.”ucap Nisa. “sekarang kamu tinggal sama siapa?”Tanya
om surya. “sendirian Om.”jawab Nisa. “sendiri.”dengan suara kaget. Dan tidak
percaya jika Nisa tinggal sendirian. “iya om.” Om Surya pun bertanya kepada
Nisa “seusia kamu yang masih kecil tinggal sendirian?” “ya, mau gimana lagi Om.
Adanya juga begini kok.”jawab Nisa “mendengar suara kamu yang sangat merdu, Om
punya tawaran untuk Nisa itu kalau Nisa mau?”ucap Om Surya. “apa itu om?”dengan
suara penasaran. “Om mau menjadikan Nisa penyanyi terkenal .” tawaran Om surya.
“yang bener Om. Nisa mau banget.” Dengan suara gembira.
Setahun
kemudian Nisa mendalami pekerjaan nya dengan menjadi penyanyi hebat dan
terkenal. Namanya sudah di kenal banyak orang. Nisa dapat membuktikan bahwa dengan
kerja keras akan dapat meraih suatu kesuksesan. Tetapi Nisa tidak sombong dengan
apa yang sudah di miliki bahkan Nisa sering memberikan setengah harta untuk
orang yang lebih membutuhkan dan Nisa tidak lupa bersyukur kepada Allah SWT
karena Nisa bisa seperti ini jika tanpa kehendak Allah SWT Nisa tidak akan
seperti ini.
TAMAT.
Harrah's Casino, New Orleans, LA - Mapyro
BalasHapusThis map shows all of Harrah's Casino, 구미 출장안마 New Orleans in 양산 출장안마 the United States including 춘천 출장마사지 address, telephone number, street view, 김천 출장마사지 parking 부산광역 출장샵 meters,